Seringkali sebagai seorang peternak, pasti pernah mengalami sebuah dilema dimana biaya yang dikeluarkan untuk berternak tidak sebanding dengan hasil yang didapatkan.
Nah kali ini ada sebuah ulasan yang bagus mengenai Beternak Domba Penggembukan yang di tulis oleh kang Mukti Abadi, seperti apa ulasannya yuk simak baik - baik.
Dilema Beternak Domba Penggembukan
Posisi terakhir, pakan lengkapnya terdiri dari :
1. Konsentrat SNI penggemukan Plus, energinya yang ditinggikan, porsinya 50%, harganya Rp 3.500,-/kg ---> Rp 1.750,-.
2. Serat (tongkol jagung giling, jerami, rendeng kacang hijau, sorgum) yang telah difermentasi tertutup (selama 11 bulan), porsinya 50%, harganya franco Rp 1.000,- karena semua beli ---> Rp 500,-.
3. Biaya produksi Rp 250,-/kg ---> Rp 250,-.
4. Harga pakan lengkap siap saji menjadi Rp 2.500,-/kg. Masih mahal.
Feed intake domba jantan 1 kg/ekor/hari x 2.500 x 100 hari, maka biaya pakannya Rp 250.000,-/ekor.
Supaya hemat biaya pakan, saya berusaha menekan harga pakan dengan cara ngarit sendiri di lingkungan terdekat saja supaya bahan baku kelompok serat tidak usah beli. Sebatas biaya produksi Rp 250,-/kg untuk proses fermentasi tertutup.
Sehingga harga pakan lengkapnya (siap saji) menjadi Rp 2.000,-/kg. Biaya pakan menjadi Rp 200.000,-/ekor selama 100 hari. Hemat Rp 50.000,-/ekor selama 100 hari.
Bisa lebih hemat lagi bila konsentratnya membuat sendiri. Harganya bisa lebih murah Rp 500,-/kg menjadi Rp 3.000,-/kg x 50% = Rp 1.500,-. Unsur serat sebagian besar rumput hasil tanam sendiri. Harganya sebatas biaya produksi unsur serat saja Rp 250,- = Rp 1.750,-/kg.
Biaya pakan menjadi Rp 175.000,-/ekor/100 hari. Lebih hemat biaya pakannya sebesar Rp 75.000,-/ekor selama 100 hari.
Terakhir, diharapkan bisa menghasilkan pertambahan bobot badan yang konservatif saja, gak usah muluk-muluk, yaitu 15-20 kg/100 hari.
...
Kesimpulannya :
1. Beternak domba agar bisa dapat laba yang wajar, pengadaan pakan harus bisa mandiri.
2. Bila beternak secara mandiri, populasi minimum mesti 200 ekor. Sebab, pelihara 10 ekor, 25 ekor, 50 ekor, 100 ekor atau 200 ekor, repotnya sama.
3. Kalau untuk 1 desa, ekonomisnya populasi domba minimum 5.000 ekor. Cukup 100 orang peternak @50-60 ekor.
Itu cerita ku. Mana cerita mu?