Thursday, September 19, 2019

Penyakit Mata Putih (Belekan) pada Kambing, Apa Obatnya?


Pernah mengalami Kambing yang Bola Matanya berwarna putih seperti yang ada di Gambar? mungkin buat yang sudah lama berkecimpung di dunia peternakan sudah tidak heran lagi dengan penyakit itu. Nah bagaimana dengan yang baru pertama kali mengalaminya?

Pasti binggung kan?? bagaimana penanganan dan pengobatanya?

Pada artikel ini kita akan membahas Bagaimana Mengobati Penyakit Mata yang biasa di sebut dengan Belekan pada Hewan Kambing dan Domba.

Belekan pada mata Kambing/Domba biasanya bisa disebabkan oleh Debu, Asap, Kelembaban Kandang yang Tinggi atau bisa juga tertular dari Kambing/Domba yang baru masuk ke kandang.

Maka dari itu untuk pencegahannya ushakan untuk selalu mengecek Kebersihan dari Kandang.

Untuk pengobatannya sendiri ada berbagai macam cara, mulai dari Cara Tradisional atau Menggunakan Obat-obatan. Berikut adalah beberapa metode/cara penyembuhan untuk penyakit Belekan pada Kambing/Domba.

Cara Tradisional



  • Jeruk Nipis

Teteskan perasan Jeruk Nipis pada mata kambing/domba secara rutin 2x sehari (Pagi dan Sore) selama minimal 5 hari berturut-turut. Kalau sudah parah bisa di teteskan sampai 1-2 munggu atau sampai sembuh total.


Penanganan Mengunakan Obat 


  • Super Tetra

- Tetesi/Olesi Super Tetra 2 kali sehari selama 1 minggu.
- Supertetra dicampur air anget lalu semprotkan


  • Obat Salep Mata Terramycin Oksitetrasiklin

Oleskan 3x sehari (Pagi, Siang dan Sore) selama 3 hari. Sebelum mengoleskan pastikan tangan kita dalam keadaan yang bersih.

Dari semua penanganan itu waktu penyembuhannya mengikuti parah tidaknya penyakit belekannya. Kalau belum parah biasanya 3-7hari sudah sembuh tapi kalau sudah parah bisa memakan waktu sampai 1-2 Mingguan.

Demikian artikel mengenai Cara Penanganan dan Pengobatan Penyakit Belekan (Bola Mata berwarna Putih) pada kambing dan Domba, semoga bisa bermanfaat.

Wednesday, September 4, 2019

Kambing/Domba Mencret, Apa Obatnya?


Diare atau mencret adalah sebuah penyakit pada kambing/domba yang menyerang dibagian saluran pencernaan. Ada banyak faktor yang bisa menyebabkan terjadinya Diare/Mencret. Seperti faktor Pakan, Kebersihan kandang, terkena virus/bakteri atau juga bisa karena faktor cuaca dan iklim.

Diare/mencret ini jika tidak ditangani dengan Cepat dan Tepat bisa mengakibatkan kematian pada kambing dan domba. Maka dari itu sebagai seorang peternak kita harus tau cara penanganannya dan pengobatannya seperti apa.

Bagi sobat Ternak yang kebingungan kambing/dombanya mengalami diare/mencret. Blum tau penanganan dan obatnya seperti apa??

Nah berikut adalah beberapa Cara Penyembuhan ketika Kambing/Domba mengalami Diare/Mencret yang sudah saya kumpulkan dari tread diskusi yang ada di group Peternakan Kambing dan Domba Indonesa.

Pengobatan Dengan Dedaunan Alami


  • Daun Nangka

Daun Nangka dijemur sebentar terlebih dahulu biar agak layu baru di kasih pakan ke kambing/domba. Dikasih saja nanti akan di makan, usahakan untuk rutin memberikan daun nangka tiap sore.


  • Daun Jambu Biji Muda

Kasihkan Pucuk Daun Jambu Biji Muda sebanyak kira kira 10-20 lembar daun.
Bisa di kasihkan langsung atau dengan direbus terlebih dahulu lalu air rebusannya di beri garam sedikit dan di minumkan ke Kambing/Domba.

...

  • Parutan Sawo Mentah

Sawo Mentah diparut, lalu diambil airnya, setelah itu diminumkan ke kambing/domba.

...

  • Daun Binahong

Dikasihkan daun Binahong. Daun Binahong merupakan salah satu daun yang bagus untuk Melancarkan Pencernaan.


Pengobatan Dengan Menggunakan Obat



  • Colibact

Suntikan colibact pada Kambing/Domba.

COLIBACT BOLUS adalah antibiotic untuk sapi, kerbau, kuda, kambing dan domba. Colibact bolus bekerja dengan cara mengganggu pembentukan asam folat pada bakteri.

Dosis:
- Untuk kambing dan domba: 1 bolus per hari
- Untuk anak kambing 1 bolus per 40-60 kg berat badan per hari

Perhatian: Hentikan pemberian obat 3 hari sebelum ternak di sembelih untuk dikonsumsi.


  • NORIT

NORIT CAP LANG terbuat dari karbon aktif, digunakan sebagai obat sakit perut dan dapat menyerap racun. Sangat efektif dan berkhasiat.

Khasiat dan Kegunaan:
- Membantu mengurangi frekuensi buang air besar dan menyerap racun pada penderita diare (Bukan sebagai pengganti oralit)


  • Entrostop/Diapet + Tolak Angin

Kasihkan Entrostop/Diapet 2 tablet, terus setengah jam kemudian kasih tolak angin 2 bungkus.
Entrostop/Diapet se hari 3 x 1.


  • Obat Cacing

Karena mencret itu banyak faktornya dan salah satunya adalah cacingan. Maka sangat di anjurkan untuk memberikan obat cacing ketika Kambing/Domba mengalami mencret.

...

Anjuran ketika Kambing/Domba Mencret
- Sementara kurangi pakan hijauan yang banyak mngandung air.
- Coba untuk menganti pakan.

Jika cara-cara di atas masih belum bisa menyembuhkan Kambing/Domba dari mencret/diare. Sebaiknya panggil Mantri/Dokter hewan untuk menyembuhkannya.

Demikian ulasan dan kesimpulan yang bisa saya sajika ketika kambing/domba mengalami diare/mencret. Semoga bisa bermanfaat.

Tuesday, September 3, 2019

Dilema Beternak Domba Penggembukan


Seringkali sebagai seorang peternak, pasti pernah mengalami sebuah dilema dimana biaya yang dikeluarkan untuk berternak tidak sebanding dengan hasil yang didapatkan.

Nah kali ini ada sebuah ulasan yang bagus mengenai Beternak Domba Penggembukan yang di tulis oleh kang ‎Mukti Abadi‎, seperti apa ulasannya yuk simak baik - baik.

Dilema Beternak Domba Penggembukan

Posisi terakhir, pakan lengkapnya terdiri dari :

1. Konsentrat SNI penggemukan Plus, energinya yang ditinggikan, porsinya 50%, harganya Rp 3.500,-/kg ---> Rp 1.750,-.

2. Serat (tongkol jagung giling, jerami, rendeng kacang hijau, sorgum) yang telah difermentasi tertutup (selama 11 bulan), porsinya 50%, harganya franco Rp 1.000,- karena semua beli ---> Rp 500,-.

3. Biaya produksi Rp 250,-/kg ---> Rp 250,-.

4. Harga pakan lengkap siap saji menjadi Rp 2.500,-/kg. Masih mahal.

Feed intake domba jantan 1 kg/ekor/hari x 2.500 x 100 hari, maka biaya pakannya Rp 250.000,-/ekor.

Supaya hemat biaya pakan, saya berusaha menekan harga pakan dengan cara ngarit sendiri di lingkungan terdekat saja supaya bahan baku kelompok serat tidak usah beli. Sebatas biaya produksi Rp 250,-/kg untuk proses fermentasi tertutup.

Sehingga harga pakan lengkapnya (siap saji) menjadi Rp 2.000,-/kg. Biaya pakan menjadi Rp 200.000,-/ekor selama 100 hari. Hemat Rp 50.000,-/ekor selama 100 hari.

Bisa lebih hemat lagi bila konsentratnya membuat sendiri. Harganya bisa lebih murah Rp 500,-/kg menjadi Rp 3.000,-/kg x 50% = Rp 1.500,-. Unsur serat sebagian besar rumput hasil tanam sendiri. Harganya sebatas biaya produksi unsur serat saja Rp 250,- = Rp 1.750,-/kg.

Biaya pakan menjadi Rp 175.000,-/ekor/100 hari. Lebih hemat biaya pakannya sebesar Rp 75.000,-/ekor selama 100 hari.

Terakhir, diharapkan bisa menghasilkan pertambahan bobot badan yang konservatif saja, gak usah muluk-muluk, yaitu 15-20 kg/100 hari.

...

Kesimpulannya :
1. Beternak domba agar bisa dapat laba yang wajar, pengadaan pakan harus bisa mandiri.
2. Bila beternak secara mandiri, populasi minimum mesti 200 ekor. Sebab, pelihara 10 ekor, 25 ekor, 50 ekor, 100 ekor atau 200 ekor, repotnya sama.
3. Kalau untuk 1 desa, ekonomisnya populasi domba minimum 5.000 ekor. Cukup 100 orang peternak @50-60 ekor.

Itu cerita ku. Mana cerita mu?

Monday, September 2, 2019

Kambing/Domba Keguguran, Apa Faktor Penyebabnya??


Keguguran pada Kambing atau Domba merupakan salah satu hal yang harus kita antisipasi dan hindari disaat kita berternak dengan sistem Breeding (Pengembangbiakan). Karena ketika kambing/domba indukan keguguran itu sama artinya kita mengalami kerugian.

Nah makan dari itu kita harus memperhatikan apa saja faktor-faktor yang bisa menyebabkan terjadinya Keguguran pada Kambing atau Domba. Sehingga kita bisa memperkecil Indukan mengalami Keguguran.

Ada banyak faktor yang bisa kita kategorikan, seperti apa? yuk simak dibawah ini:

  • Faktor Pakan

Hindari memberikan pakan yang bergetah, kalau memang tidak ada pakan lain maka usahakan dilayukan terlebih dulu. Dan beberapa pakan-pakan yang memang tidak dianjurkan diberikan kepada kambing atau domba disaat keadaan hamil.

Contoh
- Daun Ketela Rambat
- Daun Randu
- Kulit Rebusan Pisang
- Kangkung
- Nanas

  • Faktor Benturan

Benturan yang sering terjadi biasanya karena terTanduk kambing lain atau bisa juga karena terjatuh/terpeleset sehingga terjadi benturan yang keras. Bisa juga karena Kambing Stres dan kerja terlalu berat.

Maka dari itu sebaiknya untuk memisahkan Indukan yang sedang hamil, agar tidak terjadi benturan karena tertanduk kambing lain.

  • Faktor Kekurangan Mineral

Faktor ini juga bisa menjadi salah satu penyebab kambing/domba mengalami keguguran. Maka usahakan untuk Rutin memberi minum air garam.

  • Faktor Kandang

Kondisi kandang juga bisa menjadi faktor yang menyebabkan kaming/domba mengalami keguguran. Usahakan untuk selalu menjaga kebersihan kandang supaya tidak menjadi sarang dari penyakit.

  • Faktor Virus dan Bakteri

Faktor Virus dan Bakteri ini bisa dari kondisi kebersihan kandang atau bisa juga dari kambing/domba yang memang sudah sakit tetapi tidak ada penanganaya dan akhirnya menular ke kambing/domba yang lain.

Ada beberapa macam kalau memang terjadi serangan bakteri. Harus melalui analisa laboratorium untuk mengeceknya. Tidak bisa di simpulkan sendiri.

Untuk pencegahanya maka, Cairan dan Janin Gugur harus dikubur jauh atau dibakar. Kandang harus dibersihkan. Dan harus berhati-hati karena bisa menular. Baiknya induk tersebut masuk kategori potong.

Janin Kambing yang keluar karena keguguran

  • Faktor Indukan

Untuk faktor yang terkahir adalah faktor dari keturuan atau indukan. Biasanya indukan tersebut memang Jelek dan Rentan untuk mengalami keguguran atau bisa di katakan Kandungan Lemah. Maka ketika indukan itu sudah mengalami keguguran sampai 2 - 3 kali sebagiknya indukan dijual dan diganti dengan indukan yang lain (indukan baru).

Dan dari semua faktor tersebut ada 1 faktor yang tidak bisa di hindari, yaitu faktor Rejeki. Bisa disebut juga belum rejekinya untuk punya anakan dari induk tersebut.

...

Kalau memang sudah beberapa kali terjadi Keguguran terhadap indukan Kambing dan ada keinginnan untuk dijual tapi masih ragu, coba untuk Ikuti kata hati aja dulu, jangan terburu untuk dijual.

Itu bisa dijadikan pembelajaran supaya kedepanya berhasil tanpa indukan mengalami keguguran.. keberhasilan peternak ya kegagalan yang di analisa sampe membuahkan hasil.

Semoga artikel mengenai Faktor-faktor Kambing atau Domba mengalami Keguguran ini bisa bermanfaat. Terimakasih
___
Artikel ini di buat hasil dari rangkuman diskusi pertanyaan yang ada di group peternakan kambing dan Domba Indonesia link ada di bawah: https://www.facebook.com/groups/peternaknusantara/permalink/10156091344717136/

Saturday, August 31, 2019

Kaki Kambing Ada Belatungnya, Obatnya Apa??


Sebagai seorang peternak pasti kita pernah atau bahkan sering mengalami kambing atau domba yang kita pelihara mendapatkan luka. Baik itu yang disengaja atau tidak di sengaja.

Ketika luka itu terjadi dan tidak ada penangganannya maka bisa berakibat fatal terhadap kesehatan kambing atau domba itu sendiri.

Luka yang sering di alami oleh Kambing/Domba salah satunya sering terjadi di area Kaki. Entah itu disebabkan kakinya terpesosok, kejepit atau terbentur benda keras.

Jika luka itu parah dan tidak segera di obati makan akan muncul yang namanya belatung di area luka tersebut.

Nah ketika sudah muncul belatung-belatung, tandanya luka tersebut harus segera di obati, agar tidak berakibat fatal. Nah seperti apa penanganan dan pengobatannya?

Berikut adalah beberapa tips yang bisa dicoba untuk Menyembuhkan Kaki Kambing yang Terluka dan ada Belatungnya.

Tips 1

Semprot dengan Gusanex dan Taburi Sulfanilamide



Gusanex adalah obat semprot yang diformulasikan secara khusus untuk mengatasi luka, mempercepat penyembuhan dan mencegah gangguan lalat.

Cara Penggunaan:
- Bersihkan dulu luka dengan air bersih
- Kocok Gusanex dengan baik, semprotkan dalam posisi tegak dengan jarak 10 cm dari luka.
- Semprotkan secara merata hingga basah
- Taburi Sulfanilamide
- Perban area yang luka

Keterangan:
Aktivitas residual bertahan lama, sekitar 3-7 hari setelah penyemprotan.
Obat bisa di beli di toko obat.

Tips 2

Dengan Obat Supertetra



- Cuci pake Air Hangat
- Ambil belatung ya (bisa dengan pinset)
- Bersihkan lagi pake air hangat terus dikasih Supertetra pada area yang terluka

Keterangan:
Supertetra ditaruh di luka ya, untuk luka yang tertutup bisa di buka dulu pake piso/silet.
Untuk luka yang lebar kasih 3/4 butir, Klo kecil cukup 1/2. Oles-oleh ajahh seperti salep.

Untuk obat Supertetra bisa di beli di warung-warung obat terdekat.

Tips 3

Suntik dengan Obat Antiseptik Wormectin


Tips yang ke 3 adalah dengan menyuntikkan Antiseptik Wormectin.

Setelah di suntik, tunggu sampai sehari, belatungnya biasanya pada rontok/mati.
Bersihkan area yang luka dengan air hangat lalu bisa di kasih Betadine untuk mempercepat pengeringan pada lukanya.

--------

Secara garis besar untuk Tips nomer 1 - 3 untuk pengobatan Luka yang sudah ada belatungnya adalah:

Dengan menyemprotkan Gusanex/Decodine/sejenisnya, Injeksi Atiparasit (Qormectine /iItermectine/ sejenisnya) dan Antibiotik (medoxy LA/ sejenisnya). Dosis bisa lihat di petunjuk pemakain obatnya.

Jika masih bingung bisa dicoba menggunakan tips yang terakhir, yaitu dengan berkonsultasi dengan Mantri Peternakan / Dokter Hewan.


Tips 4

Cara sederhana menggunakan Tembakau.


- Pakai Tembakau Rokok (Roko Apa saja semisal dji sam soe/ djarum coklat) dicelupkan bensin terus dikasih di lubang lukanya sampe keluar belatungnya.
- Lalu beersihkan menggunakan air hangat lalu dikasih betadine/iodine.

Cek secara berkalau sampai lukanya sembuh.


Tips Terakhir


Jika memang masih takut untuk mengunakan tips-tips yang sebelumnya atau tidak mau ribet-ribet harus beli obat ini obat itu untuk prosess penyembuhan.

Bisa langsung mengundang atau berkonsultasi ke Mantri Ternak / Dokter Hewan untuk memeriksa dan mengobati luka yang ada pada Kambing atau Domba tersebut.


Demikian beberapa Tips untuk menyembuhkan Luka pada Kambing atau Domba yang sudah ada belatungnya. Semoga bisa membantu dan bermanfaat.

Friday, August 30, 2019

Tips Memilih Kambing Bakalan untuk Penggemukan (Perhatikan Ekor Belakangnya)

Sebagai seorang peternak kambing, pastinya kita harus selektif dalam memilih Bakalan Kambing yang akan kita pelihara untuk pemggembukan. Tidak asal-asalah dalam memilih bakalan menjadi salah satu kunci meminimalisir kerugian dan juga memaksimalkan keuntungan.

Jangan sampai kita sudah cape-cape memberikan pakan ke kambing, ternyata kambingnya tidak gemuk-gemuk. Badannya gitu-gitu aja.. tidak ada kenaikan yang signifikan.

Pastinya kita akan bertanya-tanya, kenapa kok kambingnnya tidak gemuk-gemuk. Padahal sudah di kasih pakan yang cukup.

Ada beberapa hal teknis yang perlu kita cek untuk memastikannya, mulai dari kandungan nutrisi dan protein pada pakannya, kebersihan kandangnya dan juga kesehatan dari kambing itu sendiri.

Namun dari semua itu ada satu hal lagi yang musti kita cek lagi.. apakah kambing ini merupakan bakalan yang bagus di gemukan atau malah kambing yang biasa-biasa saja.

Nah berikut adalah salah satu tips yang bisa kalian ikuti dari pengalaman kang Rizal Muhammad dalam memilih Bakalan Kambing untuk penggembukan.

Tipsnya adalah coba Perhatikan Ekor Belakangnya, kalau ekornya berwarna Pink. Maka agak Sulit untuk gemuk biar pun makannya banyak. Kalau ekornya berwarna Hitam / Coklat, mudah sekali untuk gemuknya. 

Coba berhatikan gambar kambing yang ada di bawah:

Kambing ekornya berwarna kehitaman 
Kambing ekornya berwarna pink - Gambar dari https://www.facebook.com/rizal.muhammad.735

Itu adalah contoh kambing yang ekornya berwarna Pink.
Biar banyak makan tetep aja kurus, walaupun sudah rutin di kasih obat cacing. Kecuali piara di daerah yg dingin.. baru bisa gemuk.

Kambing ekornya berwarna kehitaman
Kambing ekornya berwarna kehitaman - Gambar dari https://www.facebook.com/rizal.muhammad.735


Nah ini coklat ke Hitaman.. makan dikit tetep jadi daging.


Tips ini berlaku ke semua jenis kambing, baik Etawa, PE, Jawa Randu, Kambing Kacang.

Nah kalau sudah tahu Tipsnya coba masuk deh ke kandang masing-masing.. Cek warna ekor kambingnnya. Kalau banyak warna pink.. baiknya Jual aja.. tuker sama yang warna coklat atau hitam ekornya.

Dan ketika ingin membeli kambing, bisa dilihat ekornya dulu.. jangan keburu nafsu belinya.

Demikian Tips memilih Bakalan Kambing untuk Penggembukan. Semoga bisa bermanfaat.

Thursday, August 29, 2019

Berapa Bulan Sekali Kambing Dikasih Obat Cacing ??



Pemberian Obat Cacing pada Kambing atau Domba merupakan salah satu kegiatan rutin yang selalu di lakukan oleh peternak. Hal ini dilakukan untuk menjaga pertumbuhan dan juga kesehatan kambing/domba tersebut.

Maka dari itu, kita perlu memahami kapan baiknya obat cacing itu diberikan dan pada umur berapa Kambing/Domba bisa di beri Obat Cacing.

Berikut adalah beberapa refrensi yang sudah kami kumpulkan dari Group Peternakan kambing dan Domba Indonesia seputar Penyakit cacing dan obatnya.

Adapun Gejala Awal kambing/domba yang cacingan adalah:
  • Lemah
  • Letih Lesu
  • Tidak mau makan / Nafsu makan kurang
  • Kurus kering disebagian, dan ada kasus sampai mengalami mencret

Tanda-tanda Kambing / Domba Cacingan:
  • Bulu kusam rontok 
  • Tubuh badan kusut
  • Kotoran lembek jika akut (awal cacingan)
  • Anemia tubuh lemah
  • Mata cekung
  • Nafsu makan berkurang


Pemberian Obat Cacing pada Cempe


Untuk Cempe umur 0 - 4 minggu tidak perlu dikasih obat cacing. Pemberian Obat cacing bisa diberikan setelah umur di atas 1 bulan, ketika mereka mulai senang makan rumput.

Adapun Pemberian Obat Cacing bermacam-macan nah berikut adalah ulasannya:

- Pemberian 1 bulan sekali agar tidak mencapai terjadinya Cacing
- Pemberian 2 bulan sekali untuk kambing yang di Gembalakan.
- Pemberian 3 bulan sekali untuk kambing yang di Kandangkan.
- Pemberian 3 - 4 bulan sekali, tergantung dari kondisi kambingnya.
- Bisa juga 6 bulan sekali ketika kambing tidak ada masalah menggenai kesehatannya dan nafsu makanya juga tinggi.

Ada juga refrensi seperti ini:
Obat cacing bisa di berikan mulai Induk sebelum kawin, induk bunting 3 bulaan, setelah beranak 2 bulan oleh karena itu pemberian obat cacing bisa rutin 4 bulan sekali.

Nah pilih sesui yang di inginkan, mau memberikan obat cacing secara rutin atau sesui keadaan dan kondisi dari kambing/dombanya.

Saran Waktu Pemberian Obat Cacing:


Sebaiknya pemberian obat cacing ini pagi, sejam sebelum dikasih makan. Agar parasit cacing terbasmi sempurna.

Catatan:

- Jangan lupa perhatikan masa berlaku (masa kadarluarsa) dari obatnya
- Pahami kondisi kambing/domba sebelum memberikan obat cacing.
- Pemberikan Obat cacing yang tidak pas bisa mengakibatkan overdosis dan kematian.


Beberapa Jenis Obat Cacing yang ada di Pasaran:







Semoga artikel ini bisa menjadi refrensi untuk para peternak yang ingin memberikan obat cacing kepada hewan ternaknya.